Rabu, 26 Maret 2014

Pengamatan Seni Rupa

0 komentar
LAPORAN PENGAMATAN SENI RUPAX-TKJ1




KELOMPOK :
1.)          Agustin Tri         (04)
2.)          Alifiyah R           (06)
3.)          Devi Retno          (12)
4.)          Dwi Elinda          (14)
5.)          Elsinda Dwi        (15)

6.)          Kurnia Dwi         (21)



Kata Pengantar


          Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan “Laporan Hasil Kunjungan Wisata” tepat pada waktunya.

          Di dalam laporan ini, terdapat berbagai macam seni rupa dari berbagai zaman beserta penjelasannya. Di dalam laporan ini juga terdapat pertanyaan hasil wawancara kami dilokasi, beserta jawaban dari narasumber.
         
          Kami mengetahui bahwa laporan ini memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu, kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca.

         






                                                                             Sidoarjo, Maret 2014




                                                                                      Penulis




Daftar Isi


Kata Pengantar.........................................................................
Daftar Isi...................................................................................
Seni Rupa
          Seni Rupa Jaman Prasejarah...........................................
          Seni Rupa Jaman klasik...................................................
          Seni Rupa Periode Islam.................................................
          Peninggalan Seni Rupa Zaman Modern..........................
Hasil Wawancara.....................................................................



A. Seni rupa Jaman Prasejarah

     Seni rupa jaman prasejarah dapat berupa kayu, batu, dan perunggu yang berfungsi sebagai media kegiatan agama dan kepercayaan.


  

B. Seni rupa  Jaman Klasik

          peninggalan seni rupa jaman klasik dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:

1.) Prasasti





2.) Candi
  
> Candi Borobudur



Salah satu kebanggaan warisan leluhur indonesia adalah sejarah candi borobudur merupakan salah satu bangunan peninggalan yang menarik untuk dipelajari. Kemegahan candi yang menjadi 7 keajaiban dunia ini memiliki daya tarik tersendiri untuk wisatawan domestik dan mancanegara untuk mengunjunginya. Sebagai kota budaya, yogyakarta sebagai tempat keberadaan asal usul candi borobudur ini semakin memancarkan kekayaan budaya Indonesia. Candi borobudur tepatnya terletak di kecamatan Magelang yang berjarak kurang lebih sekita 100 km sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta dan 40 km di sebelah barat laut dari Yogyakarta.
Sejarah candi borobudur merupakan peninggalan yang didirikan oleh penganut agama Buddha Mahayana yang berada pada jaman pemerintahan wangsa Syailendra, yaitu sekitar tahun 800an Masehi. Candi yang dinobatkan sebagai candi terbesar kedua setelah candi yang berada di Kmboja ini memiliki bentuk melingkar dengan tiga pelataran. Bagian sisi dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief ini terdapat 504 arca Buddha. Bagain puncaknya dihiasi stupa yang memahkotai bangunan dengan tiga barisan stupa sebanyak 72 stupa berlubang yang terdapat arca yang tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna di dalamnya.
Peninggalan bersejarah ini belum bisa ditentukan dengan pasti waktu didirikannya dan juga mengenai asal usul candi borobudur pada sejarah penamaannya berikut ini :
  • Versi pertama, mengatakan bahwa nama Borobudur berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “bara” yang berarti “kompleks candi atau biara” dan “beduhur” yang berarti “tinggi/di atas”.
  • Versi kedua mengemukakan, kemungkinan borobudur berasal dari kata “sambharabudhara” yang berarti “gunung yang lerengnya berteras-teras”.
  • Versi ketiga yang ditafsirkan oleh Prof. Dr. Poerbotjoroko menerangkan bahwa kata Borobudur berasal dari kata “bhoro” yang berarti “biara” atau “asrama” dan “budur” yang berarti “di atas”. 
  • Banyaknya pesepsi tentang nama borobudur ini memang mengesankan perkembangan awalnya yang sudah sangat lama yang hanya bisa dipelajari dari bentuk reliaf dan tulisan yang terdapat pada bangunan tersebut.
> Candi Prambanan



Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang digarbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Kompleks candi ini terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan kecamatanPrambanan, Klaten, kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sangat unik, Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi desaBokoharjo, Prambanan, Sleman, sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah adminstrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten.
Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, di masa kerajaan Medang Mataram.


3.) Arca
> Prasasti Batu
Ditulis di atasbatu andesit, kondisi sudah relatif aus. Sehingga tulisan susah dipahami. Ditulis dalam huruf dan bahasa Sansekerta. Isi belum diketahui.

 

C. Seni rupa Periode Islam
Seni rupa peninggalan jaman islam biasanya berupa 


D. Peninggalan seni rupa jaman modern 

Kata Batik itu sendiri diserap dari bahasa Jawa “amba” = menulis dan “nitik”.  Batik erat dikaitkan dengan kebudayaan etnis Jawa, bahkan sudah dikenal semenjak zaman Raden Wijaya (1294-1309) pada masa kerajaan Majapahit. Setelah akhir abad XVIII, batik mulai meluas menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa. Batik secara historis ditulis dan dilukis pada daun lontar. Pada awalnya kesenian batik ini hanya khusus untuk pakaian raja dan keluarga, serta para pengikutnya.  Dikerjakannya pun hanya terbatas di lingkungan kraton saja. Akhirnya kesenian ini dibawa ke luar keraton oleh pra pengikut raja yang tinggal di luar kraton, sehingga akhirnya menjadi pakaian rakyat. Sampai awal abad XX, batik yang dihasilkan semuanya batik tulis yang dikerjakan hanya oleh kaum perempuan. Membuat batik tulis membutuhkan waktu dua sampai dengan tiga bulan.
Batik secara historis ditulis dan dilukis pada daun lontar. Pembuatan batik cap baru dikenal setelah perang dunia pertama. Ide pembuatan batik cap ini timbul dari seorang Tionghoa yang bernama Kwee Seng dari Banyumas. Sejak adanya produksi batik cap inilah kaum pria juga bisa turut dikaryakan dalam pembuatan batik.
Pada awalnya batik dibuat dengan menggunakan kain mori. Dewasa ini batik dibuat juga dari bahan-bahan lainnya, misalnya sutera, rayon ataupun poliester. Motif gambar batik dibentuk/ditulis dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar. Kain yang telah selesai dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan. Panjangnya batik pada umumnya sekitar 2¼ meter.

 




 







Hasil Wawancara


Siswa                     : Assalamu’alaikum pak,
Narasumber          : Wa’alaikumsalam.
Siswa                     : Maaf pak, kedatangan kami kesini untuk menanyakan beberapa hal tentang seni rupa yang terdapat di museum ini.
Narasumber          : Oh, iya silahkan.
Siswa                     : Di museum ini ada berapa jenis seni rupa pak?
Narasumber          : Ada beberapa jenis seni rupa yang terdapat disini, ada topeng, batik dan lain lain. Untuk lebih lengkapnya silahkan lihat kedalam, diatas dan diluar juga ada beberapa.
Siswa                     : Apakah hanya terdapat benda 3 dimensi saja pak?
Narasumber          : Tidak, ada beberapa jenis lukisan diatas, contohnya adalah lukisan diatas kain kanfas.
Siswa                     : Apasaja topeng yang terdapat disini pak?
Narasumber          : Ada beberapa topeng berbentuk wajah manusia pada umumnya, ada topeng yang biasa dipakai untuk tarian, ada topeng yang menggambarkan watak manusia.
Siswa                     : Iya pak, kami akan melihat berbagai seni rupa tersebut, maaf telah megganggu waktu bapak, dan terima kasih atas penjelasan bapak.
Narasumber          : Iya tidak apa – apa, sama sama.
Siswa                     : Baik pak, kami masuk kedalam. Assalamu’alaikum.
Narasumber          : Iya, Wa’alaikumsalam.
















Read full post »
 

Copyright © 2012 Dwi Elinda Putri Design by George Robinson | Blogger Theme by BTDesigner Published..Blogger Templates | Proudly powered by Blogger