LAPORAN PENGAMATAN SENI RUPAX-TKJ1
KELOMPOK
:
1.)
Agustin Tri (04)
2.)
Alifiyah R (06)
3.)
Devi Retno (12)
4.)
Dwi Elinda (14)
5.)
Elsinda Dwi (15)
6.)
Kurnia Dwi (21)
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan “Laporan Hasil
Kunjungan Wisata” tepat pada waktunya.
Di dalam laporan ini, terdapat
berbagai macam seni rupa dari berbagai zaman beserta penjelasannya. Di dalam
laporan ini juga terdapat pertanyaan hasil wawancara kami dilokasi, beserta
jawaban dari narasumber.
Kami mengetahui bahwa laporan ini
memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu, kami membutuhkan kritik dan saran
dari pembaca.
Sidoarjo,
Maret 2014
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................
Daftar Isi...................................................................................
Seni Rupa
Seni
Rupa Jaman Prasejarah...........................................
Seni
Rupa Jaman klasik...................................................
Seni
Rupa Periode Islam.................................................
Peninggalan
Seni Rupa Zaman Modern..........................
Hasil Wawancara.....................................................................
A. Seni
rupa Jaman Prasejarah
Seni rupa jaman prasejarah dapat berupa kayu, batu, dan perunggu yang berfungsi sebagai media kegiatan agama dan kepercayaan.
B. Seni rupa Jaman Klasik
peninggalan seni rupa jaman klasik dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1.) Prasasti
> Candi Borobudur
Salah satu
kebanggaan warisan leluhur indonesia adalah sejarah
candi borobudur merupakan salah satu bangunan peninggalan yang menarik
untuk dipelajari. Kemegahan candi yang menjadi 7 keajaiban dunia ini memiliki
daya tarik tersendiri untuk wisatawan domestik dan mancanegara untuk
mengunjunginya. Sebagai kota budaya, yogyakarta sebagai tempat keberadaan asal
usul candi borobudur ini semakin memancarkan kekayaan budaya Indonesia. Candi
borobudur tepatnya terletak di kecamatan Magelang yang berjarak kurang lebih
sekita 100 km sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat
Surakarta dan 40 km di sebelah barat laut dari Yogyakarta.
Sejarah
candi borobudur merupakan peninggalan yang didirikan oleh penganut agama Buddha
Mahayana yang berada pada jaman pemerintahan wangsa Syailendra, yaitu sekitar
tahun 800an Masehi. Candi yang dinobatkan sebagai candi terbesar kedua setelah
candi yang berada di Kmboja ini memiliki bentuk melingkar dengan tiga
pelataran. Bagian sisi dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief ini
terdapat 504 arca Buddha. Bagain puncaknya dihiasi stupa yang memahkotai
bangunan dengan tiga barisan stupa sebanyak 72 stupa berlubang yang terdapat
arca yang tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna di dalamnya.
Peninggalan bersejarah ini belum
bisa ditentukan dengan pasti waktu didirikannya dan juga mengenai asal usul
candi borobudur pada sejarah penamaannya berikut ini :
- Versi pertama, mengatakan bahwa nama Borobudur
berasal dari bahasa Sanskerta yaitu “bara” yang berarti “kompleks candi
atau biara” dan “beduhur” yang berarti “tinggi/di atas”.
- Versi kedua mengemukakan, kemungkinan borobudur berasal dari kata “sambharabudhara” yang berarti “gunung yang lerengnya berteras-teras”.
- Versi ketiga yang ditafsirkan oleh Prof. Dr. Poerbotjoroko menerangkan bahwa kata Borobudur berasal dari kata “bhoro” yang berarti “biara” atau “asrama” dan “budur” yang berarti “di atas”.
- Banyaknya pesepsi tentang nama borobudur ini memang mengesankan perkembangan awalnya yang sudah sangat lama yang hanya bisa dipelajari dari bentuk reliaf dan tulisan yang terdapat pada bangunan tersebut.
Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi.
Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti,
tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti
Siwagrha nama asli
kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa
Sanskerta yang
bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang digarbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam
arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa
Siwa lebih diutamakan.
Kompleks candi ini
terletak di kecamatan Prambanan,
Sleman dan kecamatanPrambanan, Klaten, kurang lebih 17 kilometer timur laut Yogyakarta,
50 kilometer barat daya Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang,
persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Letaknya sangat unik, Candi Prambanan terletak di wilayah administrasi
desaBokoharjo, Prambanan, Sleman, sedangkan
pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah adminstrasi desa Tlogo, Prambanan, Klaten.
Candi ini adalah
termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi
Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia
Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan
arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki
ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi
yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi
Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
Menurut
prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan,
dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, di masa kerajaan
Medang Mataram.
3.) Arca
> Prasasti Batu
Ditulis
di atasbatu andesit, kondisi sudah relatif aus. Sehingga tulisan susah
dipahami. Ditulis dalam huruf dan bahasa Sansekerta. Isi belum diketahui.
C. Seni rupa Periode Islam
D. Peninggalan seni rupa jaman modern
Kata Batik itu sendiri diserap
dari bahasa Jawa “amba” = menulis dan “nitik”. Batik erat dikaitkan
dengan kebudayaan etnis Jawa, bahkan sudah dikenal semenjak zaman Raden Wijaya
(1294-1309) pada masa kerajaan Majapahit. Setelah akhir abad XVIII, batik mulai
meluas menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa. Batik secara
historis ditulis dan dilukis pada daun lontar. Pada awalnya kesenian batik ini
hanya khusus untuk pakaian raja dan keluarga, serta para pengikutnya.
Dikerjakannya pun hanya terbatas di lingkungan kraton saja. Akhirnya kesenian
ini dibawa ke luar keraton oleh pra pengikut raja yang tinggal di luar kraton,
sehingga akhirnya menjadi pakaian rakyat. Sampai awal abad XX, batik yang
dihasilkan semuanya batik tulis yang dikerjakan hanya oleh kaum perempuan.
Membuat batik tulis membutuhkan waktu dua sampai dengan tiga bulan.
Batik secara historis ditulis dan
dilukis pada daun lontar. Pembuatan batik cap baru dikenal setelah perang dunia
pertama. Ide pembuatan batik cap ini timbul dari seorang Tionghoa yang bernama
Kwee Seng dari Banyumas. Sejak adanya produksi batik cap inilah kaum pria juga
bisa turut dikaryakan dalam pembuatan batik.
Pada awalnya batik dibuat
dengan menggunakan kain mori. Dewasa ini batik dibuat juga dari bahan-bahan
lainnya, misalnya sutera, rayon ataupun poliester. Motif gambar batik
dibentuk/ditulis dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan
canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar. Kain yang
telah selesai dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang
diinginkan. Panjangnya batik pada umumnya sekitar 2¼ meter.
Hasil Wawancara
Siswa : Assalamu’alaikum pak,
Narasumber : Wa’alaikumsalam.
Siswa : Maaf pak, kedatangan kami
kesini untuk menanyakan beberapa hal tentang seni rupa yang terdapat di museum
ini.
Narasumber : Oh, iya silahkan.
Siswa : Di museum ini ada berapa
jenis seni rupa pak?
Narasumber : Ada beberapa jenis seni rupa yang
terdapat disini, ada topeng, batik dan lain lain. Untuk lebih lengkapnya
silahkan lihat kedalam, diatas dan diluar juga ada beberapa.
Siswa : Apakah hanya terdapat
benda 3 dimensi saja pak?
Narasumber : Tidak, ada beberapa jenis lukisan
diatas, contohnya adalah lukisan diatas kain kanfas.
Siswa : Apasaja topeng yang
terdapat disini pak?
Narasumber : Ada beberapa topeng berbentuk wajah
manusia pada umumnya, ada topeng yang biasa dipakai untuk tarian, ada topeng
yang menggambarkan watak manusia.
Siswa
: Iya pak, kami akan
melihat berbagai seni rupa tersebut, maaf telah megganggu waktu bapak, dan
terima kasih atas penjelasan bapak.
Narasumber : Iya tidak apa – apa, sama sama.
Siswa : Baik pak, kami masuk
kedalam. Assalamu’alaikum.
Narasumber : Iya, Wa’alaikumsalam.