Selasa, 02 September 2014

Rangkuman Buku

Rangkuman Buku


Berdasarkan uraian di atas ternyata dalam melakukan komunikasi dibutuhkan minimal 4(empat) komponen, yaitu:
a. pengirim pesan sebagai sumber,
b. pesan sebagai data atau informasi yang dikirimkan,
c. penerima pesan sebagai tujuan dan
d. media yang digunakan untuk menyam-paikan pesan tersebut.

Komunikasi pada kenyataannya tidak hanya digunakan oleh orang perorang akan tetapi terjadi juga untuk antar lembaga, sehingga komunikasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang mendukung terjadinya proses saling tukar menukar pesan melalui suatu media tertentu yang dilakukan oleh orang, instansi atau lembaga.

Sistem komunikasi berdasarkan cara pengiriman pesan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Sistem satu arah (Simplex) merupakan suatu sistem komunikasi dimana pengirim pesan hanya melakukan pengiriman pesan tanpa harus menerima respon dari penerima pesan,

b. Sistem dua arah (Duplex) merupakan sistem komunikasi dua arah yaitu disamping mengirimkan pesan juga menerima pesan dan respon dari lawan komunikasi, secara teknis dilakukan dengan metode Full Duplex dan Half Duplex.

Open System Interconnection (OSI) diperkenalkan oleh International Standard Organitation (ISO). Dalam usaha mengembangkan protocol komunikasi data yang baku ISO menggunakan suatu model. Model yang digunakan untuk kendali melalui jaringan dan sekarang dikenal sebagai model OSI. Model OSI menggunakan layer (lapisan) untuk menentukan berbagai macam fungsi dan operasi sistem komunikasi data. Dibagi menjadi 7 lapisan :
1.      Physical
2.      Data Link
3.      Network
4.      Transport
5.      Session
6.      Presentation
7.      Aplication

Sinyal digital tersusun dari sederetan bit biner dan setiap bit memiliki 2(dua) kondisi yaitu logika 0, sebagai contoh untuk merepresentasikan angka 185 desimal maka secara biner akan tersusun 1011 1001 dan untuk merepresen-tasikan angka 202 desimal maka secara biner akan tersusun 1100 1010.Bentuk kode biner 1 dan 0 tersebut pada saat dikirimkan melalui media transmisi diubah menjadi format sinyal digital secara serial, kode yang digunakan untuk membentuk data tersebut dikenal dengan istilahi line-code.

a.Unipolar Line Coding
Kode ini menggunakan hanya satu non-zero dan satu zero level tegangan, yaitu untuk logika 0 memiliki level zero dan untuk logika 1 memiliki level non-zero.
b. Polar Line Coding
Kode ini menggunakan dua buah level tegangan untuk non-zero guna merepresentasikan kedua level data, yaitu satu positip dan satu negatip. Untuk pengkodean polar terdapat 4 macam jenis kode polar :
1) Non Return to Zero (NRZ)
Terdapat dua jenis kode NRZ yang meliputi:
·         Level-NRZ, level sinyal merupakan representasi dari bit, yaitu untuk logika 0 dinyatakan dalam tegangan positip dan untuk logika 1 dinyatakan dalam tegangan negatip. Kelemahan kode ini memiliki sinkronisasi rendah untuk serial data yang panjang baik untuk logika 1 dan 0.
·         Invers-NRZ, merupakan kode dengan ciri invers level tegangan merupakan nilai bit berlogika 1 dan tidak ada tegangan merupakan nilai bit berlogika 0. Untuk logika 1 dalam sederetan data memungkinkan adanya sinkronisasi, walaupun demikian untuk sekuensial yang panjang untuk data berlogika 0 tetap terdapat permasalahan.
2). Return to Zero (RZ)
·         Kode RZ level sinyal merupakan representasi dari bit, yaitu untuk logika 0 dinyatakan dalam tegangan negatip dan untuk logika 1 dinyatakan dalam tegangan positip, dan sinyal harus kembali zero untuk separuh sinyal berdasarkan interval dari setiap bit

3). Manchester
Pada kode Manchester terjadi inversi level sinyal pada saat sinyal bit berada di tengah interval, kondisi ini digunakan untuk dua hal yaitu sinkronisasi dan bit representasi.

4) Diferensial Manchester
Pada kode Diferensial Manchester inversi level sinyal pada saat berada di tengah interval sinyal bit digunakan untuk sinkronisasi, ada dan tidaknya tambahan transisi pada awal interval bit berikutnya merupakan identifikasi bit, dimana logika 0 jika terjadi transisi dan logika 1 jika tidak ada transisi, memiliki kesempurnaan sinkronisasi.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © 2012 Dwi Elinda Putri Design by George Robinson | Blogger Theme by BTDesigner Published..Blogger Templates | Proudly powered by Blogger